Seiring perkembangan jaman prosfesi fotografi mulai banya diminati orang, termasuk juga para fotografer Indonesia. Nah berikut ini adalah sang maestro fotografer yang sudah go internasional, yuk simak siapa saja
1. Erik Prasetya
Erik Prasetya adalah salah satu maestro fotografi Indonesia yang sudah mendunia. Pria yang berasal dari kota Padang ini adalah lulusan dari Institut Teknologi Bandung dan mulai meniti karir di bidang industri perminyakan. Tak berselang lama, Erik merubah bidang pekerjaannya.
Lalu ia memutuskan untuk menjadi reporter berita dan bintang iklan. Hingga pada tahun 1997, ia bertemu dengan seorang jurnalis foto, Sebastian Salgadi. Erik pun memutuskan untuk bekerja dibidang fotografi di bawah Sebastian. Dan Erik pun berhasil menemukan gaya forografi tersendiri. Gaya fotografi Erik yang terkenal hingga ke luar negeri adalah fotografi street improvisational hitam putih. Karya Erik yang menjadikannya satu dari 30 fotografer paling berpengaruh di seluruh Asia adalah jurnal dokumenter Jakarta selama 15 tahun dengan judul Estetika Banal.
2. Nicoline Patricia Malina
Nicoline Patricia Malina,, berasal dari daerah Surabaya. Awalnya ia telah menempuh pendidikan di bidang seni di universitas Utrceht, Belanda. Setalh itu, ia mulai menekuin profesi sebagai seorang model. Namun, sebagai model, Nicoline merasa tidak dapat mengemnbakan kreativitasnya.
Lalu nicoline memutuskan untuk menekuni profesi fotografer. Nicoline semakin tertarik dengan dunia fotografi karena ia merasa fotografi adalah cara terbaik baginya untuk berinteraksi dengan dunia. Ia juga merasa bahagia saat mengoperasikan kamera. Gaya fotografi Nicoline mudah dikenali karena memilikiciri khas yang akan warna dan detail yang sempurna digabungkan dengan warna hitam putih sinemtik. Selama karirnya, Nicoline memiliki klien perusahaan-perusahaan internasional, seperti Elle, Amica, Samsung, dan Coca Cola.
Kini Nicoline telah kembali ke Indonesia pada tahun 2013. Lalu ia medirikan NPM Photography, sebuah lembaga konsultasi dan manajemen seniman kreatif yang mewakili fotografer, ilustrator, penagarh, dan tim produksi bidang fashion, pemotretan, gaya hidup, dan interior.
3. Oscar Motuloh
Fotografer legendaris Indonesia ini awalnya adalah seorang reporter di kantor berita Antara. Namun, di tahun 1990, kantor berita Antara kekurangan forografer lantaran banyak fotografer senoir yang pensiun. Karena itum Aatar memutuskan untuk menugaskan Osar sebagai forografer. Walaupun pria kelahiran Surabaya ini tidak mneyukai keputusan tersebut, tapi ia tetap menyetujui keputusan tersebut. Ia menganggap fotografi adalah tantangan baru yang menarik.
Oscar mulai mempelajari fotografi secara otodidak sebelum melanjutkan pendidikan fotografinya di Hanoi pada tahun 1991, kemudian di Tokyo pada tahun 1993. Dengan pengalaman dan penegtahun yang ia dapat selama dapat selama menajalani profesi sebagai fotografer, Oscar berhasil menerbitkan berbagai buku fotografi favorit seperti Marinir dan Pengawal Samudra. Karirnya terus melejit, lalu ia mengadakan pameran fotografi fotografi di dalam dan luar negeri. Kini, Oscar telah menjabat sebagai Direktur Eksekuitf Photojournalism Antara, serta pendiri Galeri Fotot Jurnalistik Antara. Selain itu, Osar juga menjadi pengajar bidang fotografi fi berbagai perguruan tinggi, serta aktif menjadi juri di kompetisi fotografi, baik di dalam maupun di luar negeri .
4. Andreas Darwis Triadi
Awalnya Andreas Darwis menempuh pendidikan di bidang penerbangan. Namun, karena merasa tidak cocok, Andreas memilih untuk berpindah dan menekuin bidang fotografi di tahun 1979. Keberhasilan karir Andreas dimulai ketika ia mendapatakn kepercayaan untuk menampilkan karyanya pada majalah tahunan Hasselblad tahun 1990. Setahun kemudian, majalah Vogue juga menampilkan karya Andreas Darwis Triadi pada artikel spesial tentang Indonesia.
Setelah itu, karir Andreas sebagai fotografer Indonesia terus berkembang, ia juga sering kali dipilih menjadi fotografer untuk iklan produk-produk lokal ternama, seperti produk indofood dan mustika ratu. Jasa fotografi Andreas juga digunakan oleh perusahaan produk internasional seperti Sony Music, Unilever, dan Hugo.
Sumber : blog.luna.id
Komentar
Posting Komentar