Fotografi alam liar atau juga bisa disebut dengan Wildlife Photography merupakan genre yang mendokumentasikan berbagai bentuk satwa liar di habitat alami mereka. Genre ini adalah salah satu genre fotografi ang menantang. Karena selain Anda harus berani bila menjumpai hewan-hewan pemangsa, dibutuhkan pula keahlian khusus.
Tapi selain itu, kita bisa berpetualang dan juga bisa mengabdikan momen-momen atau satwa-satwa di alam liar yang sangat jarang orang lain temukan. Maka tak jarang mulai banyak orang yang menyukai genre fotografi yang satu ini. Salah satu maestro dalam "Wild Life Photography" Indonesia adalah Riza Tarmizi.
Riza Tarmizi memulai debutnya di dunia "Wild Life Photography" sejak 1990. Ia mengatakan pada dasarnya foto di luar ruang lain seperti lansekap sama dengan foto alam liar. Yaitu harus bangun pagi mencai pencahyaan terbaik, sama seperti cara mengambil foto binatang yang sedang mencari makan keluar dari sarangnya pada pagi hari di jam tertentu.
Berikut adalah tips-tips yang diberikan Riza Tarmizi, untuk memulai menekuni "Wild Life Photography" bagi pemula
1. Menguasai teknik-teknik dasar foto
Ini karena di alam liar halangannya akan jauh lebih berat, bukan masalah teknis tapi masalah alam. Riza menyarankan untuk belajar dan banyak berlatih memotret satwa-satwa di kebun binatang, amati perilakunya, amatai peregerakannya untuk mendapatkan foto terbaik.
2. Ciptakan Ketertarikan
Riza mengatakan bahwa orang yang akan menekuni harus suka terlebih dahulu dengan olahraga petualangan, satwa-satwanya, dan fotografinya. Untuk menumbuhkannya bisa hunting atau belajar fotografi ke kebun binatang, atau melihat realitas sekitar bahwa Indonesia sangat kaya akan flora dan fauna.
3. Memahami Keanekaragaman di Alam Liar
Ini adalah tahap pembelajaran, pada tahap ini ada beberapa yang harus anda cari tahu, seperti mencari dimanan saja si objek foto, kapan waktu yang tepat, bentang alamnya bagaimana, dan barang-barang yang harus di bawa. Selain itu alat-alat kamera apa saja, siapa saja peneliti atau pengunjung yang sudah ke sana sebelumnya untuk dikontak, dan menggali informasi lebih banyak lagi.
4. Cari Guide Yang Tepat
Rize mengatakan sebisa mengkun Anda harus mendapat guide atau pemandu sebelum berangkat. Mendapatakan pemandu in the spot aau mendadak di tempat akan banyak mendapat kerugian. Carilah pemandu yang tepat bisa dengan menyamakan presepsi kita.
5. Peralatan Kamera
Bawalah kamera yang kita perlukan dan kita punya. Dengan peralatan kita yang lengakp, kita dapat tepat mengeksekusi obyek. Kamu bisa menggunakan lensa makro, bisa mendekat sampai 5 meter. Itu juga bisa menghasilkan kebanggan tersendiri bagi fotografer.
6. Berani Menggunakan Teknik-Teknik Alam
Seperti berkamuflase. Pertama pasti gunakan baju dengan warna hutan, misal wara coklat, hitam atau hijau tua. Selain itu di lapangan Anda juga harus beranikan untuk merangkak, mauk ke semak, rawa hingga dilumuri lumpur.
7. Siap Ber-investasi Jangka Panjang
Dalam tahap ini, dari motivasi yang kuat kita akan bisa berinvestasi yang kuat juga. Berusaha menyisihkan uang untuk petualangan-petualangan selanjutnya. Mengingat alam Idnonesia yang sangat luas, dan tidak murah untuk menjelajahi pedalamanya, akan sangat membutuhkan danan, tapi Anda bisa menjelajahi dari yang terdekat dahulu.
8. Rencana Yang Pasti Bisa Berbeda di Lapangan
Rencana mendapat lima foto satwa bisa jadi 20 , tapi bisa juga hanya satu. Kita bisa mengukur tingkat keberhasilan kita dari presentasi hasil tersebut.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar